Arteta Tiru Gaya Kim Sang-sik, Langsung Didorong Pedro Porro

Bagikan

Mikel Arteta, pelatih Arsenal, dikabarkan meniru gaya provokatif Kim Sang-sik dalam sebuah insiden saat lemparan ke dalam, yang kemudian membuatnya didorong oleh Pedro Porro​.

Arteta Tiru Gaya Kim Sang-sik, Langsung Didorong Pedro Porro

Insiden ini terjadi pada 31 Juli 2025, dan menunjukkan potensi kontroversi terkait perilaku di lapangan. Kim Sang-sik sendiri adalah seorang manajer dan mantan pemain sepak bola asal Korea Selatan yang saat ini melatih tim nasional Vietnam dan Vietnam U23. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Pertandingan Derby London Utara

Pertandingan pramusim antara Arsenal dan Tottenham Hotspur yang berlangsung di Hong Kong pada 31 Juli lalu menyajikan suasana yang penuh semangat dan ketegangan. Meski hanya pertandingan persahabatan, rivalitas panjang kedua klub membuat suasana di lapangan tetap panas dari awal hingga akhir.

Duel ini tidak hanya menarik perhatian karena hasil akhir yang tipis 1-0 untuk Spurs, tetapi juga karena insiden-insiden yang melibatkan pelatih dan pemain. Atmosfer kompetitif ini menunjukkan bahwa rivalitas London Utara tidak pernah pudar, bahkan dalam pertandingan yang bersifat persahabatan sekalipun.

Selain itu, pertandingan ini menjadi panggung bagi berbagai insiden emosional dan kontroversial. Gol dari Pape Matar Sarr yang terjadi menjelang turun minum memicu protes dari kubu Arsenal, karena mereka menilai ada pelanggaran dalam proses gol tersebut. Ketegangan ini memuncak saat babak kedua, ketika insiden Pedro Porro dan Mikel Arteta menjadi pusat perhatian.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Kronologi Ketegangan Porro dan Arteta

Kronologi Ketegangan Porro dan Arteta

Ketegangan antara Pedro Porro dan Mikel Arteta mulai muncul sejak babak pertama, terutama setelah gol kontroversial dari Pape Matar Sarr. Gol tersebut memicu protes keras dari Arsenal, yang menilai adanya pelanggaran saat proses gol berlangsung. Situasi ini memperburuk suasana di lapangan, membuat pemain dan pelatih semakin emosional.

Namun, insiden utama terjadi saat babak kedua. Pedro Porro hendak melakukan lemparan ke dalam dekat bangku cadangan Arsenal. Pada saat itu, Arteta keluar dari zona teknis untuk menarik perhatian wasit terkait posisi Porro yang dianggap melangkah terlalu jauh. Tindakan ini memicu reaksi dari Porro, yang kemudian mendorong Arteta ke belakang.

Reaksi ini menjadi momen puncak ketegangan dalam pertandingan yang sudah panas. Wasit dan ofisial langsung turun tangan untuk meredakan situasi, tetapi insiden ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak yang mengecam tindakan Porro sebagai tidak sopan dan melanggar norma sportif.

Baca Juga: Florian Wirtz Cetak Gol Pertama Liverpool dalam Kemenangan Comeback di Jepang

Reaksi Sosial dan Kontroversi Publik

Insiden Pedro Porro dan Mikel Arteta langsung menarik perhatian publik, terutama di media sosial. Banyak pengguna yang mengkritik tindakan Porro karena dianggap tidak sopan terhadap pelatih lawan. Salah satu akun X menulis, “Kenapa dia harus menekan Arteta seperti itu? Itu sangat tidak sopan.”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa aksi mendorong tersebut dianggap sebagai bentuk ketidaksopanan dan tidak sportif. Selain itu, ada pula yang menyoroti sikap Arteta yang dinilai terlalu aktif dan berusaha menjadi pusat perhatian di pinggir lapangan.

Beberapa pengguna menilai bahwa Arteta sering kali melewati batas dalam berinteraksi dengan wasit dan pemain lawan. Sehingga kejadian ini memperlihatkan dinamika yang cukup kompleks.

Sejarah Serupa: Insiden Kim Sang-sik di Final Piala AFF U-23

Kejadian Pedro Porro dan Mikel Arteta mengingatkan kita pada insiden serupa yang pernah terjadi di level internasional, tepatnya dalam final Piala AFF U-23 2025. Pada pertandingan tersebut, pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, melakukan tindakan tidak sportif dengan berdiri tepat di jalur lemparan ke dalam pemain Indonesia, Robi Darwis.

Gestur tidak nyaman dari Robi menunjukkan bahwa situasi ini memanas dan penuh ketegangan. Meski tidak sampai terjadi kontak fisik, wasit dan ofisial langsung mengambil tindakan dengan memberikan kartu kuning kepada Kim Sang-sik sebagai bentuk sanksi atas sikap tidak sportif tersebut.

Kejadian ini menjadi pelajaran bahwa dalam sepak bola, sikap hormat dan etika tetap harus dijaga, terlepas dari tekanan dan emosionalitas pertandingan. Reaksi keras juga datang dari kubu Indonesia, terutama dari staf pelatih dan pemain. Mereka menilai tindakan Kim Sang-sik sebagai bentuk ketidakprofesionalan dan tidak menghormati lawan.

Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goalsaleov.com.