Xabi Alonso resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Real Madrid mulai Juni 2025 hingga Juni 2028, menggantikan Carlo Ancelotti yang kontraknya diputus lebih awal akibat hasil kurang memuaskan musim 2024/2025.
Alonso bukan hanya legenda klub sebagai mantan pemain, tetapi juga sukses sebagai pelatih, khususnya di Bayer Leverkusen dengan prestasi gemilang seperti meraih treble domestik dan membawa tim tak terkalahkan di Bundesliga. Berikut 5 fakta mengejutkan tentang sosok inspiratif ini yang akan memimpin Los Blancos. GOAL SALE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Latar Belakang Keluarga dan Tradisi Sepak Bola
Xabi Alonso lahir di Tolosa, Spanyol, dari keluarga yang sangat mencintai sepak bola. Ayahnya, Periko Alonso, adalah mantan pemain dan pelatih yang pernah membela tim besar seperti Real Sociedad dan Barcelona. “Tak heran jika bakat sepak bola mengalir dalam darahnya,” ungkap analis.
Periko juga pernah membela tim nasional Basque, menjadikannya figur yang dihormati di dunia sepak bola Spanyol. Adik Alonso, Mikel Alonso, juga mengikuti jejak keluarganya sebagai pemain profesional, pernah membela Real Sociedad dan klub lain di Spanyol.
Keluarga Alonso dikenal sebagai keluarga yang berkomitmen terhadap sepak bola. Mereka saling mendukung dan berbagi pengalaman di lapangan. Tradisi ini menjadi fondasi kuat bagi perjalanan karier Xabi, yang sejak kecil sudah terbiasa dengan dunia sepak bola.
“Sungguh luar biasa, bagaimana keluarga ini bisa melahirkan pemain sekaliber Alonso,” komentar pengamat. Pengaruh keluarga ini jelas terlihat dalam dedikasi dan tekad Alonso dalam meraih sukses di berbagai level kompetisi.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Persahabatan Lama dengan Mikel Arteta
Salah satu fakta menarik tentang Alonso adalah persahabatannya yang sudah terjalin sejak kecil dengan Mikel Arteta. Mereka tumbuh bersama di jalanan San Sebastian dan sering bermain sepak bola di pantai. “Persahabatan mereka bukan hanya sekadar teman, melainkan juga bagian dari kisah indah di dunia sepak bola,” ujar pelatih lain.
Impian mereka adalah bermain bersama di klub yang sama, yaitu Real Sociedad, dan berharap bisa menorehkan sejarah bersama. Meskipun begitu, takdir berkata lain. Alonso memulai karier di Real Sociedad dan mencatat lebih dari 100 penampilan. Sementara Arteta datang ke Sociedad pada musim 2024/2025 dengan keinginan besar untuk bermain bersama Alonso.
Sayangnya, pada musim tersebut, Alonso memutuskan pindah ke Liverpool, dan impian mereka harus tertunda. “Persahabatan ini menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya tentang kemenangan, melainkan juga tentang hubungan yang tulus dan perjalanan bersama,” tulis media olahraga.
Baca Juga: Resmi! Hansi Flick Perpanjang Kontrak di Barcelona hingga 2027
Momen Emas di Liga Champions
Xabi Alonso dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki dunia sepak bola. Prestasinya tidak lepas dari keberhasilannya meraih dua gelar Liga Champions, masing-masing bersama Liverpool dan Real Madrid. Pada final Liga Champions 2005, Alonso mencetak gol penting yang mengubah jalannya pertandingan.
Golnya di menit terakhir dari tendangan penalti yang berhasil ditepis Dida menjadi momen ikonik dan mengantarkan Liverpool meraih kemenangan dramatis melalui adu penalti. Selain itu, Alonso juga mengangkat trofi Liga Champions pada 2014 bersama Madrid.
“Gol-gol dan penampilan Alonso di kompetisi ini menunjukkan betapa besar perannya dalam sejarah klub,” kata pengamat. Performa cemerlangnya di lapangan membawa reputasinya sebagai pemain yang tidak hanya cerdas secara taktikal, tetapi juga penuh semangat juang. Momen-momen ini akan selalu dikenang sebagai bagian dari kisah heroik Alonso di panggung dunia.
Karier Muda yang Menjanjikan di Real Sociedad
Xabi Alonso memulai perjalanan profesionalnya di usia yang sangat muda. Pada usia 20 tahun, dia sudah dipercaya menjadi kapten Real Sociedad, sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seumur itu. Sebelumnya, Alonso pernah dipinjamkan ke Eibar untuk mendapatkan pengalaman bermain reguler di Segunda Division.
Setelah kembali ke Sociedad, ia langsung menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin di lapangan. Keberhasilan Alonso sebagai kapten di usia muda tidak hanya membawa klub ke posisi lebih baik, tetapi juga membuktikan kemampuannya sebagai pemimpin tim.
“Dia adalah contoh sempurna dari pemain muda berbakat yang mampu memimpin dan menginspirasi rekan-rekannya,” ujar pelatihnya kala itu. Prestasi ini menjadi dasar bagi perjalanan kariernya yang gemilang, dari level lokal, nasional, hingga dunia internasional, dan kini menjadikannya pelatih potensial di level tertinggi.
Keberhasilan di Jerman dan Transisinya ke Pelatih
Selain sukses di Spanyol dan Inggris, Xabi Alonso juga menorehkan prestasi gemilang di Jerman bersama Bayern Munchen. Ia menjadi bagian dari tim yang meraih treble domestik pada musim 2015-2016, termasuk Bundesliga, DFB-Pokal, dan DFL-Supercup.
Prestasi ini menunjukkan bahwa Alonso tidak hanya piawai sebagai pemain, tetapi juga mampu berkontribusi besar dalam kesuksesan tim. Setelah pensiun sebagai pemain, Alonso memulai karier pelatihnya di level muda, termasuk di akademi Real Madrid dan Real Sociedad B.
Pengalaman ini memberinya fondasi yang kuat untuk melatih tim utama, seperti Bayer Leverkusen yang menjadi langkah pertamanya di kompetisi Bundesliga. “Xabi Alonso membuktikan bahwa ia mampu mengubah pengalaman bermainnya menjadi strategi sukses di dunia pelatih,” kata analis sepak bola.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goalsaleov.com.